Tidak ada yang mengatakan mudah menjadi seorang wanita. Tetapi
sebenarnya menjadi wanita memiliki beberapa keuntungan kesehatan,
misalnya, rata-rata wanita hidup lebih lama 5 tahun dibandingkan dengan
pria.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, wanita juga
memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan laki-laki untuk
mengembangkan beberapa kondisi medis. Kira-kira wanita memiliki risiko
lebih rendah dalam kondisi medis apa saja?
Berikut 5 kondisi medis yang wanita memiliki risiko lebih rendah seperti dikutip dari MyHealthNewsDaily, Jumat (2/3/2012) antara lain:
1. Penyakit Parkinson
Berdasarkan
hasil analisis dari tujuh studi yang telah dilakukan oleh para peneliti
dari University of Virginia School of Medicine melaporkan bahwa, pria
1,5 kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit Parkinson
dibandingkan dengan wanita.
Salah satu alasan untuk perbedaan
tersebut, mungkin bahwa estrogen melindungi wanita dari gangguan
neurodegeneratif. Namun, efeknya belum dipahami dengan baik. Hal
tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry.
Di
antara orang yang memiliki Parkinson, beberapa gejala akan lebih terasa
pada wanita. Sebagai contoh, pasien wanita mengalami kelelahan lebih
kronis daripada pasien pria. Hal tersebut telah dibuktikan dalam
penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University Hospital
Akershus, Norwegia dan telah diterbitkan dalam jurnal Movement Disorders.
2. Kanker hati
Wanita
cenderung memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan
karsinoma hepatoseluler dibandingkan dengan pria. Karsinoma
hepatoseluler merupakan jenis yang paling umum dari kanker hati.
Tingkat
kejadian untuk pria adalah sekitar 3 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan wanita. Hal tersebut menurut hasil laporan tahun 2010 oleh
Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Para peneliti
di University of Bologna, Italia mencapai kesimpulan yang sama pada
tahun 2001 setelah mempelajari 417 pasien Italia, 313 dari pasien
tersebut adalah dengan sirosis hati. Sirosis hati merupakan faktor
risiko karsinoma hepatoseluler dan sisanya dengan karsinoma
hepatoseluler. Hasil studi tersebut telah muncul dalam jurnal Gut.
Wanita
dengan kasus fatal kanker hati dapat hidup lebih lama daripada pria
dengan penyakit tersebut. Peneliti dari University of Pittsburgh
menemukan bahwa, rata-rata wanita yang memiliki tumor yang tidak dapat
diambil dengan tindakan pembedahan masih dapat hidup hingga 5 bulan
lagi. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam diterbitkan
dalam Hepatology International.
3. Melanoma
Menurut
National Cancer Institute, dari 68.000 orang di Amerika Serikat yang
didiagnosa dengan melanoma pada tahun 2010, hampir 39.000 atau 57 persen
adalah pria. Satu alasan untuk tingkat insiden yang lebih rendah pada
wanita bisa jadi karena wanita cenderung mengambil langkah perawatan
preventif untuk melindungi kulit.
Dalam sebuah survei terhadap
31.428 warga Amerika oleh para peneliti dari Centracare Clinic
researchers, Minnesota, sekitar 11,2 persen wanita mengatakan tinggal di
tempat teduh, dibandingkan dengan 6,2 persen pria. Hasil studi tersebut
telah dipublikasikan dalam American Journal of Surgery.
Di
luar perbedaan jenis kelamin, peneliti dari University of Texas Medical
Branch menemukan hubungan antara tingkat melanoma dan pendapatan
masyarakat. Melanoma lebih umum di antara orang Amerika dengan
pendapatan yang lebih tinggi, yang mungkin lebih sering terpapar sinar
matahari.
4. Barrett esophagus
Wanita
tampaknya memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan Barrett
esophagus dibandingkan dengan pria. Barrett esophagus merupakan sebuah
kondisi di mana lapisan esofagus rusak oleh asam lambung.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Gastroenterology,
kondisi tersebut 2 kali lipat terjadi lebih banyak pada pria
dibandingkan dengan wanita di antara pasien Mayo Clinic yang sedang
dirawat karena masalah kerongkongan,
Para peneliti di University
of Texas Medical Branch juga menemukan bahwa Barrett esophagus lebih
umum di antara pria. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam Digestive Diseases and Sciences.
Ketika
para peneliti dari Portland VA Medical Center di Oregon memeriksa data
rawat inap yang terkait dengan penyakit gastroesophageal reflux
menemukan bahwa, Barrett esophagus dan kanker kerongkongan lebih sering
terjadi pada pria daripada wanita. Hasil studi tersebut telah muncul
dalam para peneliti dari Portland VA Medical Center di Oregon.
Hormon
seks wanita dapat melindungi wanita dari mengembangkan Barrett
esophagus, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk
memahami perbedaan tersebut.
5. Kanker kepala dan leher
Pria
3 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker skuamosa kepala dan
leher dibandingkan dengan wanita. Hal tersebut menurut hasil sebuah
studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal cancer journal CA. Kanker
skuamosa timbul dari sel datar ditemukan di permukaan kulit dan lapisan
organ tubuh.
Peneliti dari National Cancer Institute menemukan
bahwa, pria perokok memiliki tingkat insiden yang lebih tinggi dari
kanker kepala dan leher dibandingkan dengan wanita perokok. Hal
penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Cancer.
Para
peneliti menduga bahwa, kadar estrogen dan progesteron yang lebih
tinggi pada wanita dapat menurunkan risiko untuk kanker kepala dan
leher, serta kanker pada saluran pencernaan bagian atas, termasuk perut
dan kerongkongan.
Sumber : Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar